(07 May 2025 | 12:51)

Teacher Hi-Lite: Refleksi – Air, Timba dan Sumur

Buku dengan judul Refleksi dan sub judul Air, Timba dan Sumur karya Abbas Langaji  menyajikan kumpulan renungan mendalam yang bersumber dari pengalaman hidup dan  pengamatan sehari-hari, dikemas dalam simbolisme yang puitis dan sangat penuh makna filosofis.  Melalui analogisme dari air, timba, dan sumur, penulis mengajak pembaca untuk menengok  kembali ke dalam diri, menyelami makna kehidupan, dan memahami dinamika spiritualitas  manusia. Air menjadi lambang dari pengetahuan dan kebijaksanaan, yang selalu mengalir dan  menyucikan, sementara timba dan sumur adalah sarana serta sumbernya yang perlu diakses dengan  kesadaran dan ketekunan.

Abbas Langaji mengembangkan gagasan bahwa hidup bukan sekadar perjalanan horizontal  menuju pencapaian luar, melainkan juga pencarian vertikal yang menuntut kedalaman batin. Ia  menggambarkan sumur sebagai simbol dari potensi diri yang tersembunyi dan sering terabaikan.  Untuk menimba makna sejati kehidupan, seseorang harus dengan sengaja “menimba”—berani  menyelami ruang-ruang reflektif dalam diam, dalam luka, dan dalam perenungan. Proses ini tidak  selalu mudah, namun justru dalam keheningan itulah muncul pemahaman-pemahaman baru yang  sering luput dalam hiruk pikuk kehidupan modern.

Gaya bahasa Abbas dalam buku ini mengalir lembut namun mengandung daya pukau  spiritual. Ia tidak menggurui, melainkan menyajikan kisah, analogi, dan pengalaman personal  sebagai cermin bagi pembaca. Ada nada kesederhanaan yang justru memperdalam makna tiap  halaman, seolah penulis menuntun kita untuk memaknai ulang hal-hal yang tampak biasa namun  menyimpan pesan kebijaksanaan. Refleksi tentang relasi antar manusia, pencarian jati diri, dan  pentingnya kehadiran dalam setiap momen menjadi benang merah yang menjahit keseluruhan isi  buku.

Secara keseluruhan, REFLEKSi: Air, Timba dan Sumur bukan sekadar bacaan, melainkan  ajakan untuk kembali memaknai hidup secara lebih dalam dan hening. Buku ini cocok bagi siapa  saja yang tengah mencari makna dalam perjalanan spiritual atau sekadar ingin berhenti sejenak  dari riuh dunia untuk mendengar suara hati. Abbas Langaji berhasil menyampaikan bahwa dalam  kehidupan, bukan seberapa banyak yang kita kejar di luar, tapi seberapa dalam kita mampu  menggali ke dalam diri. Dengan cara ini, buku ini menjadi semacam peta jiwa, yang menunjukkan  bahwa sumber air kehidupan ada di dalam diri sendiri.