Buku ini menjelaskan tentang semua kurikulum puasa. Salah satunya menjelaskan tentang standart Kesehatan menurut WHO itu ada empat dimensi, yaitu sehat fisik, sehat psikis, sehat social dan sehat spiritual. 4 dimensi tersebut harus dimiliki oleh umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa. Berikut penjabaran 4 dimensi yang disampaikan oleh penulis.
1. Dimensi fisik
Dalam 1 tahun / 12 bulan, kita sebagai manusia telah melakukan serangkain kegiatan selama 24 jam. Tidak terkecuali makan yang kita lakukan sehari 3 kali. Untuk itu Allah sudah menyiapkan waktu untuk beristirahat dan tidak memaksa organ tubuh kita untuk melakukan kerja yang cukup keras. Waktu istirahat tersebut yaitu pada bulan puasa. Umumnya kita makan 3kali sehari, dalam bulan puasa ini kita hanya makan 2 kali dalam sehari, yaitu waktu sahur dan waktu berbuka. Dalam kondisi ini, organ pencernaan kita sedang dalam masa istirahat untuk tidak dipaksakan melakukan pencernaan setiap saat. Untuk kegiatan fisik juga disartankan tetap dilakukan meskipun dalam kondisi puasa. Dalam kondsi puasa, waktu terbaik dalam melakukan olahraga adalah pada sore / satu jam sebelum berbuka puasa. Dimana kondisi tubuh atau kandungan gula pada diri kita berada paling rendah. Namun tidak disarankan juga olahraga yang terlalu berat agar tidak terjadi pingsan.
2. Dimensi psikis
Dalam berpuasa kita diajarkan untuk senantiasa sabar dalam hal apapun. Termasuk mengontrol emosi yang bisa membuat kita tidak stress karena tekanan tekanan dari luar. Menghadapi permasalahan dengan kesabaran adalah salah satu hal yang bisa dikatakan untuk sehat psikis. Secara tidak langsung me,bantu kita dari hal-hal yang membuat stress.
3. Dimesi social
Dalam bulan puasa ini juga kitab isa mendekatkan social kita ketetangga atau dengan oranglain. Dengan cara berbagi Bersama agar bisa mengenal satu sama yang lain. Yang punya kebiasaan dibuk dengan pekerjaan sampai tidak mengenal tetangga, maka dalam moment ini bisa mendekatkan silaturrahmi dengan berbagi menu buka puasa Bersama.
4. Dimensi spiritual
Sudah tidak diragukan lagi bahwa bulan puasa adalah bulan yang penuh pahala. Meningkatkan ibadah dan amalan dibulan puasa adalah hal yang sangat baik. Setiap malam digunakan untuk beribdah, mulai dari mengaji sampai dengan melaksakan tarawih Bersama yang tidak bis akita temui di bulan lain.