Kunjungi Web Kami : Yayasan | TK | SD | SMP | SMA | Boarding School | STKIP Al Hikmah Surabaya
Login | Hubungi kami 031-8289097

Rencana Terbaik Dari Yang Maha Terbaik

Pengarang : @Nasihatku, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Peresensi : Mirah Rakhmawati Palupi, S.T.

Rencana Terbaik Dari Yang Maha Terbaik

Rencana yang kita susun hakikatnya adalah gambaran dari rencana Allah. Sebaik-baiknya rencana adalah rencana-Nya. Perkara yang baik ada di sisi Allah, begitu pula rencana kita. Rencana kita belum tentu baik, apalagi bila kita beriman kepada-Nya sebagai sandaran Ketika rencana tersebut meleset. Akan tetapi, jika Allah yang merencanakan, sudah pasti tidak ada yang tidak baik. Allah yang Maha Pengatur dan Perencana bagi hamba-Nya. Apapun yang terjadi di dunia adalah atas kehendak dan rencana Allah, sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadits Qudsi “Sesungguhnya orang yang mengatakan, ‘Hujan telah turun kepada kita karena adanya bintang anu dan bintang anu’, sebenarnya orang itu telah kafir kepada-Ku dan beriman pada bintang yang disebutnya. Dan orang yang mengatakan ‘Sesungguhnya Allah telah menyiramkan air hujan kepadaku’ sebenarnya orang itu telah beriman kepada-Ku dan kafir pada bintang yang disebutnya” (HR. At-Thabrani).

Allah senantiasa menyimpan berbagai kebaikan dalam setiap rencana-Nya, apabila ada takdir yang tidak mengenakkan, maka didepannya pasti akan ada takdir yang menggembirakan. Tidak semua permintaan kita kepada Allah dikabulkan, tetapi Allah pasti mengabulkan apa saja yang menjadi kebutuhan hamba-Nya dengan cepat dan tepat. Allah tidak akan meninggalkan kita, kecuali kita berbuat maksiat dan musyrik kepada-Nya. Seburuk apapun kita karena perbuatan yang telah kita lakukan Allah tetap memberikan rencana terbaik-Nya kepada kita.

Oleh karena itu marilah kita senantiasa mendekat kepada Allah, memelihara keimanan kita, meningkatkan ketakwaan, membersihkan dosa yang belum ditaubati, mengeluarkan kotoran dalam hati bila masih berpenyakit dan senantiasa berdzikir kepada Allah serta menerima apapun takdir yang sudah Allah berikan. Sebuah nasihat disampaikan oleh Ibnu Athaillah Al Sakandari sebagai berikut,

Orang yang risau terhadap dunia yang menghabiskan malamnya dengan sibuk memikirkan tentang keadaannya dan orang yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah serta berlapang hati, seperti dua macam pelayan. Yang satu sibuk memenuhi perintah majikannya. Ia tidak peduli pada pakaian yang bagus atau pada makanan yang enak. Yang ada dibenaknya adalah bagaimana mengabdi kepada majikannya. Jatah dan bagian yang diambilnya sebatas yang direlakan oleh majikan, sementara pelayan yang lain, setiap kali dibutuhkan oleh majikan, ia malah sibuk dengan urusannya sendiri. Ia sibuk mencuci dan memperbagus bajunya, sibuk mengendarai kendaraannya, sibuk memperindah bajunya, serta sibuk memasak makanannya.

Perlayan pertama tentu saja lebih mendapatkan perhatian majikan ketimbang yang kedua. Si majikan tidak mengangkat pelayan tersebut, kecuali untuk mengabdi, bukan untuk mengurus dirinya sendiri.