Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study)

Oleh : Angga Riantino, S.Pd.
ALHIKMAH TEACHER LITERACY
Kegiatan belajar mengajar yang banyak diterapkan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode klasik, yaitu mengajar di dalam kelas. Tidak banyak sekolah yang menerapkan sistem belajar di luar kelas. Hal ini mungkin dikarenakan kita sebagai guru belum mengetahui gambaran umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana menerapkan sistem belajar di luar kelas. Jika tidak memperkaya informasi, selamanya kita akan memandang sebelah mata metode mengajar di luar kelas sebagai metode yang tidak memberikan manfaat. Padahal metode mengajar di luar kelas (outdoor study) memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan seluruh peserta didik.
Kegiatan belajar mengajar di luar kelas merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas sehingga segala aktivitas pembelajaran berlangsung di luar kelas atau di alam bebas. Beberapa kelebihan kegiatan pembelajaran di luar kelas antara lain adalah pertama, untuk mendorong motivasi belajar peserta didik dengan memunculkan kegiatan yang menggunakan setting alam terbuka, misalnya permainan, penjelajahan, mengobservasi, meneliti, dan lain sebagainya. Kedua, untuk mengasah aktivitas fisik dan kreativitas menggunakan strategi belajar dengan mempraktikkan sesuai penugasan. Misalnya dalam pembelajaran IPA tentang sifat-sifat air, peserta didik diminta untuk mengalirkan air dari tempat tinggi ke rendah atau tentang sifat air yang menempati ruang, peserta didik diminta untuk memasukkan air ke dalam beberapa wadah seperti gelas, ceret, dan lain sebagainya. Adanya aktivitas fisik ini diharapkan kreatifitas untuk bernalar juga akan terlatih. Ketiga, pembelajaran di luar kelas dapat memanfaatkan media pembelajaran yang konkret misalnya untuk melakukan pembelajaran IPA digunakan media aneka satwa, tumbuhan, sungai, matahari. Pembelajaran IPS dengan bersosialisasi bersama kelompok masyarakat, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya. Keempat, kegiatan pembelajaran di luar kelas dapat melatih kemandirian dengan menerapkan metode penugasan di luar kelas. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator, kemudian peserta didik dapat belajar bersama kelompok-kelompok kecil, mencari informasi, menyatakan ide, dan menyelesaikan permasalahan secara mandiri.